May 24, 2010

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA II

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA II

Bentuk badan usaha dapat digolongkan atas dua golongan,yaitu menurut pemilik modal dan menurut bentuk badan usaha.

A. Pengelolaan menurut pemilik modal
Berdasarkan pemilik modal,badan usaha dapat digolongkan menjadi badan usaha milik negara(BUMN),badan usaha milik swasta(BUMS),dan badan usaha campuran.
1. Badan usaha milik negara
Badan usaha milik negara adalah badan usaha yang keseluruhan atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara.Badan usaha milik negara banyak melayani kepentingan umum.Selain itu,untuk mengembangkan perusahaan dan kesejahraan BUMN diberi kesempatan mencari laba. contoh, PT Pusri, PT PLN, dan PT Telkom.
2. BadanUsaha MilikSwasta
Badan usaha ini dapat dapat dimiliki oleh perorangan atau sekelompok orang tertentu. Badan usaha ini dapat berbentuk badan usaha nasional dan badan swasta asing. Dalam ekonomi Pancasila swasta diberi kesempatan untuk berpartisipasi pada sektor produksi. Salah satu bentuk partisipasinya adalah adanya izin mendirikan dan mengusahakan badan usaha oleh swasta.
3. Badan Usaha Campuran
Badan usaha campuran adalah badan usaha yang sebagian modalnya milik pemerintah dan sebagian lagi milik swasta. Jika badan usaha itu bersifat vital, maka 51% modalnya milik negara dan 49% adalah milik swasta.

B. penggolongan menurut bentuk badan hukum
Untuk menjalankan usahanya, badan usaha dapat memilih bentuk hukum tertentu. Bentuk hukum (yuridis) badan usaha sangat penting karena:
a. dengan badan hukum, kelangsungan badan usaha tersebut dapat terjamin:
b. dengan badan hukum, ada kemungkinan badan usaha menarik modal dari pihak ketiga seperti menjual saham dan mengadakan pinjaman kepada pihak bank; serta
c. bentuk badan hukum menjamin tanggung jawab terhadap utang badan usaha.
menurut bentuk yuridis (hukum) badan usaha dapat digolongkan menjadi perusahaan perseorangan, persekutuan fima (Fa), persekutuan komanditer (CV), dan perseroan terbatas (PT).
1.) Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang yang langsung memimpin perusahaan tersebut.Pemiliknya memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utangutang perusahaan dan berkuasa penuh atas pengelolaan dan pengendalian perusahaan.Adapun kebaikan-kebaikan perusahaan perseorangan antara lain sbb :
a. Pemilik berhak atas seluruh laba perusahaan sehingga menumbuhkan gairah untuk memajukan perusahaan.
b. Organisasi sederhana sehingga pemiliknya dapat cepat mengambil kkeputusan dan melaksanakannnya.
c. Rahsia perusahaan dapat lebih terjamin.
Selain itu Perusahaan persorangan memiliki keburukan juga ialah sbb :
a. Keterbatasan tenaga kerja.
b. Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik perusahaan perseorangan relatif keci,maka bentuk perusahaan perseorangan kurang cocok untuk perusahaan besar.
c. Kredit bagi perusahaan perseorangan biasanya hanya dapat diperoleh dengan syarat-syarat yang kurang menguntungkan.
2.) Persekutuan Firma
Persekutuan firma adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang yang juga langsung memimpin perusahaan.Anggota-anggota firma bertanggung jawab tidak terbatas atas utang perusahaan.Seperti halnya pada perusahaan perseorangan,demikian pula dengan firma,secara yuridis(hukum)tidak ada pemisahan antara harta benda pribadi dirumah dengan harta benda(modal)yang ditanamkan dalam perusahaan. Persekutuan Firma didirikan sedikitnya dua orag didepan notaris untuk mendapatkan akta pendirian sebagai bukti tertulis.
3.) Persekutuan Komaditer
Bentuk perusahaan komasiter disebut juga dengan CV(commanditer Vennootschap).Persekutuan komanditer adalah badan uasaha yang merupakan perluasan firma dimana pemilik firma ingin menambah modal dengan mencari kerja sama dengan orang lain yang berminat terhadap perusahaannya tanpa ikut memimpin perusahaan.Tanggung jawab anggota komanditer terbatas pada modal yang diikutsertakan pada perusahaan.
4.) Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas(PT) adalah suatu perseroan yang memperoleh modal dengan mengeluarkan surat-surat sero(saham).Tiap-tiap persero memiliki satu sero atau lebih yang mempunyai tanggung jawab terbatas hanya pada modal yang diikutsertakan dalam perusahaan.Untuk mendirikan PT selain harus dengan akta notaris,juga harus ada persetujuan dari menteri kehakiman kemudian didaftarkan pada pengadilan negeri dan diumumkan dalam berita negara
5.) Koperasi
Koperasi adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang atau badan yang bekerja sama atas dasar sukarela yang bertujuan meningkatkan kerja sama para anggotanya. Koperasi bukan perkumpulan dan pemusatan modal yang bertujuan untuk kesejahteraan anggota.
6.) Yayasan
Yayasan adalah bentuk usaha yang didirikan oleh orang-orang(dapat juga oleh pemerintah) dengan cara memisahkan dari kekeayaannya untuk tujuan tertentu,misalnya,tujuan sosial seperti yayasan panti asuhan,yayasan pendidikan,dsb.Dalam usahanya yayasan mengumpulkan dana melalui sumbangan-sumbagan,hibah,dan kegiatan-kegiatan yang ditunjukan untuk memperoleh sumber keuangan secara sah.

May 18, 2010

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA I

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA I


1. Badan Usaha dan Perusahaan

Badan usaha dan perusahaan sangat erat hubungannya dan sulit dipisahkan.Dalam praktik,kedua istilah itu seolah-olah sama meskipun ada perbedaan.Badan usaha adalah pusat organisasi modal dan tenaga kerja yang mengadakan kerjasama untuk memperoleh keuntungan,sedangkan perusahaan adalah bagian teknis dari kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja dengan tujuan menghasilkan barang dan jas.Baik badan usaha maupun perusahaan didirikan dengan tujuan mencari keuntungan.

2. Manajemen perusahaan

Stuktur organisasi perusahaan banyak tergantung kepada besar kecilnya perusahaan,jumlah SDM,luas pemasaran(apakah mencangkup sebagian atau seluruh provinsi),juga apakah pemasaran sampai ke luar negeri dan lain-lain.Namun,pada prinsipnya,setiap perusahaan dipimpin oleh beberapa pejabat penting.
1.) Manajer
Manajer adalah pemimpin perusahaan yang bertindak sebagai pengambil keputusan,memotivasi para pekerjaa agar mampu dan mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan.Manajer perudsahaan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:
a. Fungsi perencanaan
kegiatan-kegiatan pokok perencanaan meliputi tujuan,penyusunan program dan jadwal,penyusunan anggaran,pengembangan prosedur,serta penempatan dan penafsiran kebijakan.Perencanaan perusahaan antara lain meliputi produksi,pemasaran,SDM,dan ketatausahaan.
b. Fungsi Pengorganisasian
Termasuk fungsi ini antara lain menyusun struktur organisasi,mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab,serta menetapkan hubungan antarbagian dalam organisasi.
c. Fungsi pelaksana kerja berdasarkan kerja berdasarkan rencana yang telah disusun
Rencana baru berarti bila telah dilaksanakan.agar dicapai hasil byang diinginkan,manager harus terlibat dalam pelaksanaan rencana kerja.tujuannya supaya dicapai koordinasi antarbagian dan kualitas proses dan hasil produksi senantiasa terjaga.
d. Fungsi pengawasaan
Manajer mengawasi apakah pelaksanaan dan hasilnya telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan.Dalam melaksanakan tugas yang cangkupannya luas itu manajer dibantu oleh beberapa kepala bagian produksi,kepala bagian pemasaran,kepala bagian pengawaian,dan kepala bagian keuangan.






2.) Kepala baian produksi
Tugas kepala bagian produksi adalah bagaimana meningkatkan produksi,baik dalam jumlah maupun mutu sedemikian rupa sehingga dalam keadaan laba yang optimum.Dengan demikian,harus diupayakan efisiensi dalam pembiayaan produksi.
3.) Kepala bagian perencanaan
Bagian pemasaran membuat perencanaan dan pelaksanaan pemasaran serta usaha-usaha lain yang menuju peningkatan hasil penjualan.tugas ini erat kaitannya dengan promosi dan didtribusi.bagian ini sangat penting karena akan mempengaruhi bidang-bidang lainnya.
4.) Kepala bagian keuangan
Bagian keuangan antara lain mengatur dan mengelola permodalan,pembayaran gaji,dan penyediaan dana perusahaan.Bagian ini perlu ditangani oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan jujur.


3. Pengusaha

Agar organisasi badan usaha berjalan dengan lancar dan bisa menciptakan keuntungan diperlukan seorang untuk mrngatur organisasi modal,dan tenaga kerja agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien.Orang yang mengatur tata kerja ataupun kerja sama antara modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan disebut pengusaha.Pengusaha mengatur dan memimpin pekerja sehari-hari untuk menjalankan badan usaha atau perusahaan.Bagi pengusaha indonesia,sifat-sifat itu harus ditambahkan yaitu bahwa sebagai seorang pengusaha ia harus memiliki keimanan dan ketaqwaan.

4. Lapangan Usaha

Menurut lapangannya,perusahaan-perusahaan atau badan usaha yang ada dapat digolongkan menjadi sebagai berikut :
a. Perusahaan ekstraktif
Lapangan usaha perusahaan ekstraktif adalah memungut hasil alam atau mengumpulkan kekayaan alam yang tersedia di alam dengan tidak mengubah sifatnya.
b. Perusahaan agraris
Lapangan usaha perusahaan agraris adalah mengolah tanah seperti pertanian dan perkebunan,perusahaan agraris dipengaruhi o;eh alam,keadaan tanah,dan iklim.
c. Perusahaan perdagangan
Lapangan usaha perdangan adalah meliputi pembelian barang dan penjualan barang,baik ditempat sendiri maupun ditempat yang lain.perusahaan perdangangan antara lain perusahaan ekspor,perusahaan impor,toko,dan warung.
d. Perusahaan industri
perusahaan industri adalah perusahaan yang mengubah dan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.Disaming bahan baku masih diperlukan bahan -bahan pembantu lainnya sebagai campuran sehingga bahan baku tersebut dapat diolah menjadi barang yang dimaksudkan.
e. Perusahaan jasa
Perusahaan jasa menghasilkan pelayanan dan kepuasan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Misalnya pengangkutan,perbankan,asuransi,bioskop,dan lain sebagainya.

Refrensi :
Buku Ekonomi Yudistira SMK

May 5, 2010

PERILAKU PRODUSEN

PERILAKU PRODUSEN

Teori Produsen dan Fungsinya

produksi dapat kita lihat dimana saja,Yang dimaksud dengan teori produksi adalah kegiatan yang membuat barang-barang,produksi juga sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang.Di dalam produksi terdapat proses produksi tertentu yang harus dijalani sehingga bias menghasilkan barang yang berguna,secara sederhana prose situ digambarkan dibawah ini :

Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:

1.Produksi jangka pendek

Dalam membahas teori produksi kita perlu membedakan pengertian jangka panjang dan jangka pendek.Jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang digunakan dalam proses produksi.Produksi dalam jangka pendek bararti terdapat satu factor produksi yang bersifat tetap,sedangkan factor produksi yang lainnya bersifat variable(berubah-ubah).produksi dalam jangka panjang berarti semua factor produksi yang digunakan bersifat variable(berubah-ubah).

Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:

Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)

Dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:

a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.

Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).
“Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan”
Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum( titik B’); produk rata-rata masih terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’ , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal. Setelah titik C’
4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif produk rata-rata tetap positif.


Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan
dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.

Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula
digunakan analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :
Y = 12X2 – 0,2 X3,
dimana :
Y = produk
X = faktor produksi.


2.Produksi jangka panjang

Sebagaimana telah dijelaskan,produksi dalam jangka panjang tidak terkait dengan jangka waktu proses produksi,tetapi lebih kepada sifat factor produkdi yang digunkan . Dalam jangka panjang semua factor produksi yang digunakan bersifat variable atau berubah-ubah.untuk mempelajari produksi dalam jangka panjang kiata akan mempelajari kurva isoquant dan jumlah produk optimal.
a.)Isoquant atau Isoproduk
Kurva isokuant atau isoproduk adalah kurva tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi untuk menghasilkan tingkat produksi yang sama.
b.)Produksi optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;


PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.

Least cost combination

Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

Macam-macam elastisitas

Macam-macam elastisitas

Asumsi dalam elastisitas adalah perubahan harga akan mempengaruhi perubahan permintaan. Harga di sini tidak terbatas dengan harga barang tersebut akan tetapi juga harga barang lainnya. Pada keadaan normal, apabila harga sebuah mobil merk X turun, maka permintaan akan kendaraan tersebut akan meningkat. Pada kejadian yang sama bila harga pesaing mobil merk X naik, maka hal ini dapat menyebabkan permintaan mobil merk X akan naik. Mobil pesaing ini disebut barang subtitusi. Di samping itu bila harga barang pelengkap/komplementer (misalkan bahan bakar) turun maka permintaan mobil merk X juga akan naik.

Elastistas silang

Elastisitas silang adalah efek atas perubahan permintaan atau penawaran dari satu barang sebagai akibat dari perubahan dalam sesuatu yang berkaitan dengan produk lain berapa banyak perubahan harga satu produk yang akan mengubah volume penjualan lain.

Elastisitas harga silang dari produk A dengan produk B adalah:

(Q A / T A) / (ΔP B / P B)

dimana

T A adalah kuantitas penjualan A
Q A adalah perubahan jumlah A dijual
P B adalah harga B
ΔP B adalah perubahan harga B.

Sebuah elastisitas silang tersebut dapat positif atau negatif.. Jika dua barang komplementer maka kenaikan harga satu akan mengurangi permintaan untuk keduanya.. Jika mereka pengganti (misalnya, alam dan karet sintetis) kenaikan harga satu akan meningkatkan permintaan untuk yang lain.

Elastisitas pendapatan

Penghasilan elastisitas mengukur seberapa sensitif penjualan suatu yang baik untuk perubahan pendapatan konsumen: Hal ini:

(Δ Q / T) / (Δ Y / Y)

Dimana:
Q = adalah kuantitas yang diminta
Y = adalah pendapatan, dan
Δ = memiliki arti yang biasa untuk menunjukkan perubahan.

elastisitas Penghasilan mengarah pada efek pendapatan , dan klasifikasi barang sebagai inferior atau normal. Pendapatan elastisitas lebih besar dari satu juga telah digunakan untuk mengklasifikasikan barang sebagai kemewahan daripada kebutuhan. Alasan di balik kedua adalah bahwa jika orang tidak dapat mengurangi konsumsi mereka yang baik sesuai dengan pendapatan mereka, maka harus (kepada mereka) keharusan.. Perlu diketahui bahwa (seperti teori ekonomi lebih mirip) hanya penilaian dari jumlah konsumen.. Itulah sebabnya, dengan kriteria ini, tembakau (atau heroin dalam hal ini) adalah suatu keharusan: kebenaran ini adalah di luar cakupan pembahasan kita di sini.

teori perilaku konsumen

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.


A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

Pendekatanuntuk mempelajariperilakukonsumen dalammengkonsumsisuatubarang:
1.Pendekatan Kardinal
2.Pendekatan Ordinal

Asumsi: Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.

1.) Pendekatan Kardinal

a.Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b.Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c.Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d.Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal


Skedul Utiliti Total

Qx TUx MUx
0 0 …
1 10 10
2 18 8
3 24 6
4 28 4
5 30 2
6 30 0
7 28 -2



Keseimbangan Konsumen

Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang.Syarat Keseimbangan:
1.MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn
2.Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M

MU = marginal utility
P = harga
M = pendapatan konsumen

Q 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2
MUy 11 10 9 8 7 6 5 4

Diketahui : Px = 2 Py = 1 M = 12

Syarat Equilibrium:
1. MUx / Px = MUy / Py
12 / 2 = 6 / 1
2. Px Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M
(2) (3) + (1) (6) = 12

Total Utility = MUx QX + MUy QY
= (12) (3) + (6) (6)
= 72

2.) Pendekatan Ordinal

Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Ciri-ciri kurva indiferens:
1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)
3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal

Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.

Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

1. http://www.scribd.com/TEORI-PERILAKU-KONSUMEN
2. http://paperusadvance.blogspot.com/
3. http://www.e-dukasi.net
4. Buku yudistira sma kelas X
5.http:// www.endz4shared.cn.cc

Template by:

Free Blog Templates