November 8, 2010

PLAYFULL KISS



cast

Kim Hyun Joong as Baek Seung Jo
Jung So Min as Oh Ha Ni
Lee Tae Sung as Bong Joon Gu
Lee Si Young as Yoon He Ra
Jung Hye Young as Hwang Geum Hee (Seung Jo's mother)
Oh Kyung Soo as Baek Soo Chang (Seung Jo's father)
Choi Won Hong as Baek Eun Jo (Seung Jo's brother)
Kang Nam Gil as Oh Ki Dong (Ha Ni's father)
Hong Yoon Hwa as Jung Joo Ri (Ha Ni's friend)
Yoon Seung Ah as Dok Go Min Ah (Ha Ni's friend
)
Choi Sung Gook as Wang Kyung Soo
Abigail Alderete as Chris


Ceita ini berawal dari seorang siswi dari kelas 3-7 yang bernama Oh Ha-ni yang diperankan oleh Jung So Min menyukai seorang siswa yang bernama Baek seung-joo yang diperankan oleh Kim Hyun joong yang berasal dari kelas 3-1. Kelas 3-7 sendiri dikenal sebagai kelas terbawah yang isinya anak-anak bodoh yang malas belajar, berbeda dengan kelas 3-1 yang isinya anak-anak pintar dan juga berprestasi. Oh Ha-ni memberanikan diri memberikan surat pada Baesk seung joo namun surat tersebut ditolak oleh seung joo jelas saja ditolak karena seung joong sendiri adalah salah satu murid yang kaku,dingin da hanya tau tentang belajar, Oh Ha-ni pun menurutnya bukan lah tipenya karena dia tidak menyukai wanita yang bodoh(belagu juga yaa…hehehe) sampai-sampai surat yang Oh Ha-ni kasih untuk seung joo dikembalikan ke Oh Hani di depan orang-orang banyak(malu banget pastinya) dan lucunya surat tersebut dikembalikan dengan diberi nilai D- oleh Baek seung joong dan disurat tersebut banyak dicoret-coret untuk kata-kata yang salah



Suatu hari rumah Oh Ha-ni terkena gempa yang ahirnya Oh Ha-ni dan ayahnya numpang kerumah temanya karena Oh ha-ni hanya tinggal berdua dengan ayahnya jadi tidak terlalu meropotkan utuk keluarga temannya. Dan ternyata rumah itu adalah rumahnya keluaraga Baek seung joo, jelas aja Oh Ha-ni langsung kaget sekaligus senang, keluarga Seung joo sangat senang menerima Ha-ni dan ayahnya tinggal dirumahnya apalag ibunya Seung joo yang sudah menyukai Oh Ha-ni semenjak melihat dari pertama, ayahnya Seung joo pun juga welcome atas kedatanggan Ha-ni namaun adeknya Baek seung joo yang bernama Baek Eun-jo tidak menyukai keberadaan Ha-ni krena kamarnya dipakai untuk Oh ha-ni sung joong sendiri juga tidak terlalu suka akan keberadaan Ha-ni. Tapi apa boleh buat.


Semenjak ha-ni tinggal dirumah seung joo mereka menjadi dekat dimulai seung joo mengajarinya agar mendapat peringkat 50 besar, belum lagi liburan bersama dan masih banyak kejadian-kejadian lainnya. Tapi tetap saja seung joo masih jutek. Seung joo dan Ha-ni satu kampus yang membuat Ha-ni sangat senang apalagi ditambah kedua teman dekatnya joo-ri dan Min-ah masuk di universitas yang sama. Dan tidak mau ketinggalan joon gu juga berada di kampus tersebut tapi bukan untuk kuliah melainkan menjadi koki di kantin dan juga untuk melinduungi Ha-ni dan biar dekat dengan Ha-ni. Di kampus Ha-ni mmpunyai saingan yang juga menyukai seung joo namanya Hera, yang membuat ha-ni jadi kesal & cemburu karena mereka berdua sangat dekat karena satu kelas dan juga sama-sama pintar. Di kampus Ha-ni mengikuti seung joo untuk ikut ekskul tennis tapi tidak disngka Hera juga ikut dalam eskul yang sama, dan buat Ha-ni cemburu tapi Ha-ni mempunyai partner yang sama-sama tidak suka melihat seung joo dan hera dekat dia adalah pelatih Ha-ni yang menyukai Hera bernama Kyung soo,mereka berdua bekerjasama. Dimulai dari selalu mengikuti seung joo dan Hera saat hera menyatakan perasaan ke seung jooo,hera dan seung joo nonton film tapi selalu diketahui oleh seung joo.





Ayahnya Ha-ni merasa kasihan pada putrinya karena Seung joo selalu dingin terhadap Ha-ni yang membuat ha-ni sedih, dan memutuskan untuk pindah tentu saja ibunya seung joo mencegahnya karena dia sudah terlanjur sayang sama Ha-ni, saat pindah Seung joo pun merasa kehilangan karena dia sudah terbiasa akan keberadaan Ha-ni namun seung joo tidak mau jujur. Tidak lama kemidian Ha_ni akhirnya kembali kerumah seung joo gara-garra Ha-ni menyelamatkan Eun joo yang sedang sakit, saat Ha-ni kembali kerumah seung joo malah sekarang seung joo yang pergi dari rumah karena dia ingin mandiri dan igin mendapat sesuatu dari hasil kerjanya sendiri, terang saja membuat Ha-ni sedih. Tapi kesedihan ha-ni tidak bertahan lama karena ia mengetahui tempat kerja seung joo yang ternyata Hera juga bekerja ditempat yang sama dan membuat Ha-ni selalu datang ketempat kerja seung joo. Dan ha-ni juga tau tempat tinggal seung joo.Namun seung joo sendiri merasa tidak terganggu(jelas orang seug joo juga udah mulai suka sama Ha-ni).



Suatu hari perusahan ayahnya seung joo mengalami masalah yang membuat seung joo harus membantu perusahaan ayahnya karena ayahnya sedang sakit dan dirawat dirumah sakit, Padahal seung joo sama sekali tidak tertarik akan usaha bisnis ayahnya. Tapi akhirnya seung joo menjalani tugas ayahnya menjadi pemimpin perusahaan samapai dia mendapatkan seseorang yang igin menanamkan modal ke perusahaan ayahnya namun tanpa disangka ternyata orang yang akan mnginvestorkan ke perusahaan keluarga seung joo adalah kakeknya Hera, kakeknya Hera tau bahwa cucunya menyukai seung joo dan igin kalau Hera menikah dengan seung joo(mungkin barter gitu kali ya), seung joo pun setuju dia melakukannya karena kakeknya hera yang telah berinvestasi ke perusahaan keluarganya dan juga agar masalah ada perusahaannya cepat selesai.


Saat Ha-ni mendengar berita tersebut dia pun menjadi sangat terpukul dan juga sedih, karena harapannya selama ini agar seung joo menyukainya pupus sudah. Orang tua seung joo tidak setuju akan keputusan seung joo terutama ibunya seung joo, karena ibunya ingin seung joo menikah dengan Hani bukan dengan Hera. Tapi apa boleh buat seung joo telah mebuat kepuutusan, Seung jooo sendiri pun juga sangat sedih karena wanita yang dia sukai adalah Ha-ni, tapi dia masih belum mau mengakui perasaanya tersebut. sampai suatu hari seung joo mendegar joo-ri dan Min-ah bicara tentang Joon gu yang ingin melamar Ha-ni,(seung joo disini gelisah euuy..Takut yaa oppa???) dan benar Ha-ni di undang makan malam sama joon gu dan d malam itu juga joon gu melamarnya, namun Ha-ni menolaknya,dan pergi meninggalkan joon gu. Saat Ha-ni pulang dia bertemu Seung joo di jalan sedang menungggunya membawa payung akhirnya mereka pulang bareng. Dan Hani bilang ke seung joo bahwa dia akan pindah karena tidak igin mengganggu seung joo dan Hera. Ha-ni juga bilang bahwa di igin membantu ayahnya dan joon gu di restoran ayahnya dan karena selama ini Joon gu sudah banyak membantu ayahnya Ha-ni dan sekarang dia ingin mebantu di restoran.Hal ini membuat Seung joo kesal dan bilang..

Seung joo : “ Kau menyukaiya??”

Boong joon gu??

Hani : “Tentu saja.” Dia haya suka padaku…

Seung joo : “ Jika dia suka padamu maka kau akan suka padanya?”(I like it…)

Hani : “Iya..kenapa? tidak boleh?”

Aku sudah cukup dengan ini semua…aku ingin bersama dengan orang yang aku suka. “aku suka padanya!!”

Seung joo : “kau..suka padaku!”selain aku kau tidak menyukai yang lain!”(oh..oppa)

Hani : “kau terlalu percaya diri”

Seung joo : “apa aku salah?”

Hani : “iya..benar yang kau katakan..aku hanya suka padamu! Tapi apa gunanya

Kau sama sekali tidak memandanngku!!

Saat itu juga seung joo menjatuuhkan payungya dan…dia mencium Ha-ni.. setelah Itu seung joo bilang” selain aku kau tidak boleh berkata suka lagi pada orang lain..” (oh..No oppa so sweet banget si dirimu…)



Dan sesampainya dirumah Seung joo menyatakan bahwa dia akan menikah dengn Ha-ni saat sudah lulus nanti.semua keluarga pun kaget dn senang mendengarnya. Pada saat makan bersama ibu seung joo menumumkann bahwa seung joo akan segera menikah dengan ha-ni, Jelas saja semua pada kaget terutama seung joo, tapi dia akhirnya setuju dan Ha-ni hanya tersenyum senang. . Hera dan joon gu tau akan berita Hani dan seung joo tersebut dan untungnya mereka bisa mengiklaskan seung joo dan joon gu pun mulai dekat dengan cristin cewe bule yang juga teman baru Ha-ni dan Hera yang mulai menyukai Kyung soo

Dan sung joo dan Ha-ni pun akhirnya menikah (yeee….congratulation)


Dan mreka bulan madu.. ..(maaf yaa..gak bisa terlalu panjang bahasnya..)

Setelah pulang bulan madu mereka kembali kuliah seperti biasa dan Ha-ni igin medaftar menjadi perwat, namun dia gagal untung ada suaminya Seung joo yang selalu memberi semangat dan disampingya,,dan Semua pun berakhir bahagia Ha-ni dan seung joo merayakan malam natal bersama, Hera yang sudah mulai menyukai Kyung soo sampai dia menjenguk kyung soo ke as,rama militer Joon gu jadian sama cristin,dan teman-teman Ha-ni joo-ri dan Min-ah mempunyai cowo yang mereka sukai,dan eun joo disukai teman sekolahnya tapi saa kayak Seung joo yang acuh, dan ibu, dan ayahnya seung joo serta ayahnya Ha-ni berlibur bersama.



Jujur pas aku pertama kali ngeliat oppa kim hyun joong itu di film BBF(boys before flowers) dan saat itu aku kurang suka sama dia, dan pas aku nonton film ini aku baru sadar ternyata oppa yang satu ini mempunyi kharisma yang benar-benar ngebuat orang jadi suka sama dia(please deh…udah dari dulu kali.hahaha), disini aku suka semua karakter yang oppa perankan dan dia sangat cocok banget meranin Baek Seung joo, Dan untuk Jung soo min aku udah pernah liat dia di Bad guy dan sama halnya sama oppa Hyun joong aku lebih suka Jung soo min di drama ini, aku bilang film ini bener-bener seru dan bagus, walaupun rating di negaranya sendiri jelek tapi itu sama sekali bukan kendala karena banyak Negara-negara lain yang berminat dan menyukai film ini salah satunya termasuk Indonesia, yang banyak menyukai film-fiilm korea, unntuk soundtrack filmnya pun aku juga suka banget semuanya aku suka termasuk “One More Time” yang dinyanyikan sama oppa Kim Hyun Joong, aku juga sengaja menceritakan film ini sampai selesai karena pasti udah banyak orang-orang yang menonton film ini,film ini juga merupakan adaptasi dari itazurana kissnya jepang dan with started a kiss versi Taiwan dan aku juga tidak menceritakan film ini berpisode (banyak tugas..hehehe).









cerpen

MENUNGGU
(cerpen raisal Kahfi)


Aku kembali terpaku pada panorama yang tidak asing lagi. Sebuah panorama yang selama ini begitu akrab dengan kehidupanku di kampus hijau ini. Di depaku berdiri kokoh sebatang pohon palem yang tegar dalam kesendirian. Pohon itu dikelilingi rumput basah yang bermandi matahari. Perlahan sisa tetesan embun yang hinggap di atasnya sirna seiring dengan pagi yang semakin tua.di tempat yang penuh kenangan ini aku masih menunggunya dengan setia, bagiku setia tidak pernah sia-sia.

Masih bisa ku hirup udara pagi walau matahari sudah agak meninggi. Pukul sepuluh, saat yang tepat untuk menunggunya disini, selasar sebuah mesjid yang selalu teduhkan jiwaku. Melapangkan pikiranku dari jenuhnya suasana perkuliahan.Hal inikah yang menjadi alasanku untuk segera kembali ke tempat ini begitu perkuliahan selesai. Begitu juga dengan teman-temannku yang saat ini, dibelakangku , sedang asyik membicarakan rencana perjalanan kami ke Jakarta beberapa minggu lagi. Sesuai tempat kuliah ditempat ini selalu menjadi temat tujuan mereka. Dan kini aku masih asyik sendiri, menikmati matahari dan berbagai aktivitas kehidupan yang saat ini terpajang didepan mataku. Tanpa henti aku memohon kepada Tuhan agar pagi ini aku diperemukan dengannya, mahluk indah yang akhir-akhir ini mendobrak semesta hatiku dan membuatku jatuh cinta.

Kutebar pandangaku. Dikananku sebuah masjid berdiri dengan megah walau tak semegah masjid raya yang ada di alun-alun kotaku. Masjid itu namanya Al-Furqon. Tempat ini adalah salah satu tempat yang paling sering kusinggahi. Di beranda mesjid kulihat beberapa mahasiswa sedang membaca al-quran. Aku terenyuh melihatnya. Bagaimana tidak? akhir-akhir ini aku begitu jarang menyetuh kitab suci. Sungguh, aku benar-benar merasa berdosa. Tak jauh dari situ kulihat seorang lelaki yang sedang duduk termenung menatap kearah pohon palem, seperi aku. Tetapi setelah kuamati, sesekali lelaki itu tersenyum kecil seakan sedang bercakap-cakap dengan rumput. Entah apa yang sedang terperosok kedasar lembah cinta sepertiku? Entahlah, yang jelas wajahnya tampak tersenyum.

Didepanku, diseberang lapangan rumput, seorang penjual donat sedang melayani pembelinya, dua perempuan berjilbab dengan pakaian serba ketat. Dengan genitnya mereka memilih-milih donat yang ada didalam box, sepertinya si penjual donat cukup gerah juga pada dua perempuan centil itu. Tetapi mereka mengingatkanku pada seseorang yang saat ini masih kutunggu. Apa yang sedang dilakukannnya di pagi yang semakin tua ini? Kuharap dia sedang tidak menggoda lelaki lain seperti yang dilakukan oleh kedua perempuan itu.. bicara soal jilbab, memang akhir-akhir ini banyak sekali muslimah yang berjilbab bukan karena pangggilan hati, melainkan pada panggilan mode. Hal inilah yang membuatku dan beberapa temanku merasa prihatin.Ya, itu memang hak asasi mereka. Tetapi sejujurnya aku lebih menghormati wanita baik-baik tanpa jilbab dari pada wanita berjilbab yang gemar mempertontonkan auratnya. Seperti bidadari yang saat ini semakin membuat kesabaranku nyaris habis. Ia tak berjilbab. Rambutnya bergelombang bagai ombak disamudra. Hatinya begitu indah untuk dicintai. Dan dari cahaya dimatanya aku tau bahwa dia adalah hawa yang tercipta dari rusukku, tetapi mengapa dia belum muncul juga?

Tanpa terasa semakin tinggi, hampir tepat diatas kepalaku. Langit yang menyajikan pemandangan biru muda nyaris tak dihinggapi awan, udara sudah mulai panas. Kulepaskan sweater yang ku pkai sejak pagi. Ternyata leherku basah karena keringat,suasana disekelilingku semakin ramai saja saja. Berbondong-bondong para mahasiswa dari berbagai arah menyerbu selasar mesjid yang sebelumnya tampak legang. Teman-temanku tak lagi membicarakan rencana perjalanan kami ke Jakarta.beberapa diantara mereka ada yang pulang ke kost-an dan baru kembali pada pukul satu nanti, karena masih ada mata kuliah kajian drama.sedangkan yang lainnya sedang tidur-tiduran, mengerjakan tugas, dan bahkan kedua orang temanku yang kebetulan berpacaran sedang duduk berdua sekitar tujuh meter dari samping kiriku. Huh, jujur saja aku sedikit iri pada mereka, sepertinya mereka sangat menikmati cinta. Tidak seperti aku yang kadang merana karena cinta. Seperti saat ini, aku dibuat merana oleh sebuah penantian sambil mendengarkan lagu-lagu melly goeslaw yang ada dalam album ada apa dengan cinta dengan menggunakan walkman milik temanku.

Aku tak bisa jelaskan mengapa bisa begini.Aku selalu rindu pada malamku bersamamu…

Kuhanya ingin mencintai, aku hanya ingin dicintai. Walaupun banyak yang menetangku, kuhanya ingin bahagia…

Siang semakin garang, mengucurkan keringat disekujur tubuhku. Saat ini aku sudah bisa mencium aroma siang. Kurasakan panas pada kulit tanganku yang terjemur langsung dibawah terik matahari. Aku berpindah tempat duduk, mencari tempat yang lebih teduh. Kini aku bersandar pada sebuah lemari kayu yang biasa dijadikan tempat penitipan sepatu. Orang-orang lalu lalang di depan wajahku. Tiba-tiba seorang anak menghampiriku membawa sebuah kecrek yang terbuat dari kayu dan tutup botol soft drink yang dipipihkan. Kukecilkan suara walkman untuk mendengarkan bocah yang sumuran dengan adik bungsuku bernyanyi,” libuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati lintangan demi aku anakmu.”

Hatiku benar-benar tersentuh. Bagaimana bisa seorang bocah yang belum bisa mengucapkan huruf ”R” berada disini mencari makan? Bukan seharusnya mereka berada di bangku sekolah? Inikah tanda-tanda ketidakadilan dunia lalu bagaimana dengan masa depan mereka? Ah, kurasa inilah salah satu penyebab keterbelakangan bangsa kita dibanding Negara lain. Tapi mau gimana lagi? Apa sih yang bisa dilakukan oleh seorang mahasiswa miskin seperti aku selain berdo’a, dan berdo’a mudah-mudahan kelak tak ada lagi anak yang kurang beruntung seperti dia.Setelah ku keluarkan uang receh secukupnya anak itu berlalu, ia berkumpul dengan teman-temanya di dekat menara putih yang menjulang tinggi di depan masjid ini. Mereka terlihat begitu menikmati penatnya siang, seakan tanpa beban mereka belarian di bawah jemuran matahari. Sementara itu aku kembali menebar pandanganku masih dalam rangka mencari sosoknya yang selama ini kurindukan.

Adzan dzuhur berkumandang. Menyerukan panggilan untuk segera menghadap-Nya. Sebagian mahasiswa segera mengambil air wudhu dan sebagian lagi terlihat masih duduk-duduk memenuhi selasar masjid untuk menunggu tas dan sepatu teman-teman mereka yang pergi sholat terlebih dahulu.

Di masjid ini berkali-kali terjadi kasus kehilangan barang,baik itu tas, sepatu, jaket, atau handphone. Oleh karena itu sholat bergantian dianggap sebagai solusi terbaik untuk menghindari kehilangan barang. Begitu juga dengan aku, dua tahun yang lalu aku sempat menjadi korban kehilangan tas di masjid ini, betapa kesalnya aku saat itu. Isi tas memang tidak bernilai jual tinggi bagi orang lain, tetapi bagiku sangat berarti. Isinya disket-disket tugas akhir semester yang belum sempat di-print, dan foto-foto kenanganku bersama kekasihku yang pergi menghadap-Nya tiga tahun yang lalu.

Gambar-gambar wajah teduhnya seringkali mebuatku merasa bahagia karena pernah dicintai oleh mahluk seindah dirinya. Dan sejak aku bertemu dengan seseorang yang saat ini sedang kutunggu, aku seakan dipertemukan kembali dengan renkarnasi dirinya. Sungguh, kedua gadis itu terkesan sama bagiku. Tetapi mengapa dia belum datang juga.

Segera ku matikan walkman, setelah menitipkan tas dan sepatu pada temanku yang kebetulan sedang “libur sholat” aku segera mengambil air wudhu dan sholat berjama’ah. Seusai sholat aku berdoa pada Tuhan agar aku bisa dipersatukan denganya, aku ingin menjadikannya sebagai matahari cintaku. Kemudian aku segera kembali ke selasar masjid. Aku masih berharap bertemu dengannya siang ini, atau paling tidak aku bisa melihatnya walupun dari kejauhan. Yang jelas di dasar hati terdalamku aku ingin menyatakan isi hatiku untuknya siang ini juga.

Pukul setengah satu, matahari benar-benar tak slembut tadi pagi.suasana di sekelilingku semakin ramai. Para penjual makanan mulai berdatangan untuk menyajikan makan siang berupa batagor, siomay, cuanki, es cendol, cincau, dan berbagai makanan lain dengan harga murah tentunya. Tetapi aku sedikit-pun tidak tergerak untuk makan.entah kenapa.

Beberapa temanku mulai beranjak meninggalkan selasar masjid ini dan segera menuju ruang kulih yang letaknya cukup jauh dari sini. Untuk sampai disana kami harus melewati perpustakaan, balai bahasa, dan fakultas ilmu pendidkan. Apalagi,, dibawah terik yang menyegaat ini. Mungkin beberapa teman perempuan yang kolokan akan mengeluh sepanjang jalan. Takut kulitnya terbakaar-lah, takut hitam-lah, Menyebalkan.

Aku segera merapikan barang bawaanku, lalu segera kupakai sepatuku. Tetapi aku tdak segera beranjak, aku masih begitu ingin bertemu dengannya. Sekali lagi kuamati sekelilingku. Masih bisa kurasan suasana ramai khas tempat ini yang terjadi setiap hari kecuali hari sabtu dan minggu. Apalagi, hari senin seperti sekarang ini, biasanya kampusku ramai dibanding hari-hari lainnya.

Dan akhirnya penantianku tidak sia-sia. Tepat didepanku, di dekat gerbang kampus aku melihatnya berjalan menuju tempat parkir motor. Tetapi jantungku seakan berhenti berdegup. Dia tidak sendiri. seorang lelaki mendampingi langkahnya. Tak lama kemudian mereka berlalu, melaju dengan sebuah sepeda motor. Dia mendekap erat lelakinya. Wajah cantiknya melekat pada punggung lelaki itu. Menara putih dan pohon palem runtuh dalam semesta lukaku. Rumput terbakar terik matahari seperti hatiku yang terbakar api yang tak ku mengerti. Kering dan layu. Dalam hitungan detik segalanya berubah jadi debu. Tak ada lagi mawar atau kanigara. Yang ada hanyalah bangkai berbau amis.

Aku berlalu meninggalkan selasar masjid yang masih dipenuhi manusia. Kutinggalkan sebuah pertanyaan,” mengapa dia tak menjadikan aku sebaagai mataharinya?” pertanyaan itu terjawab, setelah aku tahu bahwa lelaki itulah mathari pilihannya. Dan aku, akan selalu menunggu di selasar masjid ini. Bukan lagi menunggu kedatangannya tetapi menunggu kematian sebuah pijaran jiwa yang kini telah diliputi luka mengaga. Aku terluka.

Sumber: majalah cerita kita 2006

Template by:

Free Blog Templates