A. Meceritan kembali isi cerpen
Bebeapa hal ang perlu kita perhatikan sebelum tampil menceritakan kembali isi cerpen secara lisan :
1. Ekspresi
Kemampuan berekspresi dalam penceritaan cerpen, berupa ekspresi roman muka ketika bercerita yng disesuaikan dengan isi cerita. Ekspresi wajah, sorot mata,senyum,dan sebagainya merupakan unsur-unsur yang akan membantu keberhasilan ercerita.
2. Gestur
Gerak anggota badan juga diperlukan untuk mendukung penyajian lisan ini agar enjadi lebih menarik. Gunakan kedua tangan untuk menghidupkan cerpen yang diceritakan.
3. Bahasa
Salah satu pendukung keberhasilan bercerita adalah bahasa cerita yang mudah dicerna oleh pendengar. Bahasa cerita yang menggelitik akan membuat cerita menarik dengan tetap memperhatikan sikap komunikatif.
4. Kelancara
Meskipun ketiga unsur terebut telah dipersiapkan dengan baik, namun bila tidak didukung kelancaran becerita, kegitan berrcerita ini menjadi gagal.
B. Menemukn Alur, sudut Pandang, dn Amanat cerita pendek
Setiap orang yang mengikuti sebuah tanyangan cerita, baik film atau sinetron, biasanya tidak mau ketinggalan, meskipun hanya satu episode.karena cerita, baik dalam bentuk film, sinetron, maupun cerpen, dibuat atas jalinan peristiwa yang saling bersambungan. Jadi, kalau ketingalan satu episode, berarti jalan cerita akan terputus.
1. Aur atau Plot.
Biasanya peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita itu saling berhubungan dengan hubungan sebab-akibaat.Alur cerita terdiiri dari beberapa tahapan-tahapan cerita dari awal hinga akhir cerita. Jumlah dan penahapan alur setiap cerita tiak selalu sama. Secara umum, tahapan alur sebagai berikut :
a. Tahap perkenalan atau pengantar
b. Tahap penampilan masalah
c. Tahap puncak ketegangan
d. Tahap keteganagan menurun
e. Tahap peleraian atau penyelesaian
2. Sudut Pandang
Dalam menuturkan ceritanya, seorang pengarang cerita dapat mengambil posisi seolah-olah sebagai pelaku utama yang menceritakan diri sendiri atau bisa juga seperti seorang pengamat yang melihat sebuah peeritiwa lalu menceritakan apa yang dilihatnya.cari untuk mengenali jenis sudut pandang adalah pemakaian kata ganti. Adapun kedua jenis sudut pandang itu adalah sebagai berikut.
a. Sudut pandang orang pertama
Pengarang mengambil posisi sebagai pelaku utama. alsannya ditandai dengan pemakaian kata ganti orang pertama : aku atau saya.
b. Sudut pandang orang ketiga
Pegarang mengambil posisi sebagai pengamat yag menceritakan segala hal yang dilihatnya. Biasanya ditandai dengan peemakaian kata ganti orang ketiga : ia, dia, nya.
3. Amanat
Dalam setiap cerita, pengarang selalu mencoba untuk menyampaikan pesan kepada para pembacanya. Pesan itu terbungkus dalam bentuk intisari cerita yang dapat dipetik sebagai pelajaran untuk menambah kekayaan batin pembaca. Amanat harus disimpulkan sendiri oleh pembaca karena tidak tersirat dalam cerita
C. Menulis cerita pendek dari peristiwa
Beberapa langkah berikut ini dapat kita pertimbangkan sebagai masukan dalam menulis cerita pendek :
1. Memilih ide cerita
Pilihah slah satu di antara puluhan atau ratusan peistiwa yang pernah kita alami,yang paling mungkin untuk digubah menjadi cerpen.
2. Membuat garis besar cerita
Setelah menentukan peeristiwa, buatlah garis besar cerita seperti membuat tahapan-tahapan alur cerita.
3. Mengembangkan garis besar ceita menjadi cerita.
Garis besar cerita yang sudah dibuat dapat dikembangakan menjadi cerita pendek.
4. Memeriksa kerututan dan kelogisan cerita
Setelah cerita selesai ditulis, periksalah keruntuntan dan kelogisan cerita sehingga cerpen tersebut menjadi runtut dan logis.
8 comments:
Thank's banget kak Aisyah Ayuyanti info-nya :D
tulisan apa itu?!
makasih kaka , inih sangat membantu ku mengerjakan pr :)
Trimakasih kakk.. Ini sangat membantu sekalii 😘
Trimakasih kakk.. Ini sangat membantu sekalii 😘
Trimakasih kakk.. Ini sangat membantu sekalii 😘
Makasih kak materinya
Tq
Post a Comment