SUATU MODEL KAIDAH PEMENGGALAN SUKU PERTAMA PADA KATA BAHASA INDONESIA: KASUS PADA HURUF AWAL B Bacalah makalah berikut : Tugas : Jawab: Penggunaan bahasa pada perumusan latar belakang : Bahasa yang digunakan sulit dipahami karena ada beberapa istilah kata yang jarang kita ketahui secara umum, seperti : - ”Di bidang tersebut pun muncul berbagai ilmu yang berkaitan dengan bahasa seperti Information Retrieval dan Natural Language Processing”. - “memberikan part-of-speech tagging untuk dapat mengenali jenis kata”. Penggunaan bahasa diatas tidak dijelaskan diartikel apa arti dari kata tersebut. Tapi ada sebagian kata yang menjalaskan arti dari beberapa kata yang tidak kita ketahui. Sedangkan dari segi bahasa, bahasa yang digunakan sudah cukup bagus dan formil. (1) a. Latar belakang Latar belakang yang diutarakan sudah sesuai dengan judul artikel tersebut. Namun tidak menjelaskan secara sekilas tentang pemenggalan suku kata yang diawali huruf b. b. Masalah Masalah tertuju pada keabsahan dalam penggunaan suku kata yang berawalan b. hal tersebut harus diuji terlebih dahulu sehingga penggunaannya harus dilengkapi dengan kaidah tambahan. c. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai antara lain : - Tujuannya yaitu pada pemenggalan kata yang diawali dengan huruf b dengan kaidah tambahan bisa diuji secara tuntas dengan berbagai kata yang ada di dalam bahasa Indonesia, sehingga penggunaannya lebih teratur. (2) Kelengkapan dan kesesuaian bagian inti dengan bagian pendahuluan. Bagian inti dan bagian pendahuluan memiliki isi yang sama yaitu pemenggalan kata pada awalan huruf b. Informasi yang diuraikan cukup lengkap dan detail. (3) a. Rangkuman pembahasannya sudah sesuai dengan pembahasan, karena di dalam rangkuman pembahasan juga membahas tentang cara-cara penggunaan pemenggalan kata yang baik dan benar. b. Kesimpulan. pada bagian kesimpulan juga telah sesuai dengan artikel yang dibahas. c. Saran, sudah sesuai pada artikel tersebut. Jawab : 1) Sistematika : - Sistematika pada penulisan sudah hampir benar, namun ada beberapa yang salah yaitu ada beberapa bagian sub judul yang tidak memiliki perbedaan dengan sub judul lainnya. - Penulisan sinopsis penulis juga tidak dibedakan dengan referensi. Padahal itu adalah sesuatu yang berbeda. 2) Penulisan rujukan dan daftar pustaka Unsur‐unsur yang perlu dicantumkan untuk referensi dari surat kabar atau majalah adalah: 1. Nama Pengarang 2. Tahun terbit 3. judul artikel : Menggunakan tanda petik dua atau garis miring 4. Data Penerbitan : Dimana artikel itu dimuat (kota) Contoh : B. Nazief and M. Adriani. Confix Stripping: Approach to Stemming Algorithm for Bahasa Indonesia. Technical report, Faculty of Computer Science, University of Indonesia, Depok, 1996. Tapi seharusnya dalam penulisan daftar pustaka pada baris kedua harus menjorok 5cm. Penulisan di artikel tersebut masih salah. 3) Penyajian tabel dan gambar (jika ada). Penyajian tabel yang terdapat pada artikel tersebut cukup jelas. Sehingga pembaca bisa sedikit lebih paham dengan isi tabel tersebut.
0 comments:
Post a Comment